Makassar, 2025 - Fakultas Teknik Universitas Fajar (UNIFA) kembali menorehkan prestasi melalui dosen dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berhasil meraih pendanaan Program Pemberdayaan Masyarakat (PM) Tahun 2025. Program yang diinisiasi BEM KABBA ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dan dosen UNIFA dalam menghadirkan solusi atas permasalahan lingkungan dan ekonomi masyarakat.

Program PM 2025 mengangkat isu strategis di Desa Kabba, Kabupaten Pangkep, yang menghadapi kesulitan air bersih. Masyarakat masih bergantung pada air parit keruh yang tidak higienis sehingga memicu tingginya penyakit berbasis air. Menjawab tantangan ini, tim menghadirkan inovasi teknologi penjernihan air berbasis koagulan kitosan dari limbah cangkang kerang hijau. Teknologi ini terbukti mampu menurunkan tingkat kekeruhan hingga 90%.

Tak hanya fokus pada air bersih, program ini juga menyasar pengembangan wisata berkelanjutan di kawasan Lamperangan, lanskap karst unik yang masuk dalam Geopark Maros-Pangkep UNESCO Global Geopark. Melalui kerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Pokdarwis, tim memberikan pelatihan produksi kitosan serta pengelolaan destinasi wisata agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.

Baca juga:
Mantan Pejabat Pemkot Makassar Didakwa Korupsi Industri Sampah Rp45 Miliar

Program ini diketuai oleh Faris Jumawan, S.T., M.T., dengan dukungan dosen pendamping Dr. Sinardi, S.T., S.P., M.Si. dan Yanti, S.Pd., M.T., yang berkolaborasi bersama pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Fajar. Kehadiran para dosen menjadi penguat sinergi antara sivitas akademika dan mahasiswa dalam menjalankan program pengabdian masyarakat.

Dengan dukungan pendanaan ini, diharapkan Program PM-BEM 2025 mampu menciptakan akses air bersih, peningkatan kualitas hidup, serta peluang kerja baru melalui sektor wisata. Pencapaian ini menunjukkan bahwa UNIFA tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat secara langsung.