Desa Berkarya, Generasi Terjaga: Seminar KKN Tematik 114 Hadirkan Inovasi Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting di Desa Bontomanai, Bulukumba

Bulukumba, Sulawesi Selatan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 114 Universitas Hasanuddin dari Posko Desa Bontomanai menyelenggarakan Seminar Program Kerja pada Kamis, 10 Juli 2025, bertempat di Kantor Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Seminar ini bertujuan untuk memaparkan rencana program kerja selama masa pengabdian, dengan fokus utama pada ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Dalam seminar tersebut, mahasiswa memperkenalkan sejumlah program inovatif sebagai solusi atas permasalahan lokal, seperti budidaya ikan lele dalam ember (budikdamber), pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman pangan, serta kegiatan edukatif berbasis potensi lokal. Seluruh program dirancang untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam mencukupi kebutuhan gizi keluarga sekaligus mencegah risiko stunting sejak dini.
“Seminar ini menjadi ruang awal untuk menyampaikan rencana kegiatan kami kepada seluruh elemen masyarakat desa,” ujar Nandana Gian, mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. “Kami ingin memastikan bahwa program yang kami bawa benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan dapat diteruskan oleh masyarakat secara mandiri.”
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Bontomanai, Ketua BPD, tokoh masyarakat, kelompok tani, kepala dusun, ibu-ibu PKK, dan para pemuda desa. Diskusi terbuka berlangsung secara aktif, mencerminkan dukungan dan antusiasme warga terhadap program-program yang diinisiasi mahasiswa.
Baca juga:
Tak Masuk Skema Pelatih, Persik Kediri Lepas Gunawan Dwi Cahyo
Salah satu program yang paling menarik perhatian adalah budikdamber, yang dinilai relevan dan mudah diterapkan oleh masyarakat meski dengan keterbatasan lahan. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi keluarga berbasis rumah tangga.
“Program seperti ini sangat kami harapkan,” ungkap Syamsuddin, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bontomanai. “Mahasiswa tidak hanya datang membawa ide, tapi juga solusi nyata yang bisa kami manfaatkan bersama.”
Seluruh rangkaian program sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-2 (Zero Hunger) dan ke-3 (Good Health and Well-being). Melalui kolaborasi ini, mahasiswa berharap mampu mendorong Desa Bontomanai menjadi desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya, serta melahirkan generasi yang lebih terjaga kesehatannya.
Comments (0)
There are no comments yet